Minggu, 03 Juli 2016

ALLAH DAN KEBEBASAN

Bacaan: Mazmur 100 NATS: Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah kita, umat-Nya (Mazmur 100:3) Ketika para anggota Kongres Kontinental Kedua Amerika Serikat menyepakati sebuah dokumen luar biasa yang dikenal sebagai Deklarasi Kemerdekaan, mereka secara terus terang menyatakan keyakinan mereka kepada Allah. Para pembuat konsep proklamasi yang mulia itu tahu bahwa kebebasan berpengaruh besar yang mereka usulkan itu hanya dapat berjalan dengan baik dalam masyarakat yang mengakui Sang Pencipta. Mereka menegaskan bahwa Allah "memberi karunia" kepada semua orang hak untuk "hidup, menikmati kebebasan, mengejar kebahagiaan" karena Dia menghargai kita masing-masing. Thomas Jefferson, yang kemudian menjadi presiden ketiga dari bangsa baru itu, merasa sedih melihat dosa bangsanya. Ia menulis, "Aku gemetar menyaksikan negaraku ketika aku memikirkan bahwa Allah itu adil." Jika pada waktu itu ia gemetar, maka pasti kini ia akan mendapat serangan jantung yang hebat! Para pendiri Amerika Serikat mencintai konsep kebebasan individu, tetapi mereka tidak mengacu pada gaya hidup bebas yang mengizinkan kita melakukan apa pun yang kita sukai. Kebebasan sejati tidak akan pernah dapat dinikmati oleh orang yang menolak untuk takut akan Allah. Pemazmur berkata, "Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah kita, umat-Nya" (Mazmur 100:3). Kita bertanggung jawab kepada Allah, karena Dia telah menciptakan kita dalam kasih. Hari ini, berkomitmenlah kembali untuk hidup sebagai seorang umat Allah. Begitulah cara menikmati kebebasan sejati --HVL BERBAHAGIALAH BANGSA, YANG ALLAHNYA IALAH TUHAN (Mazmur 33:12)

0 komentar:

Posting Komentar