Rabu, 05 Juni 2013

SESUATU BAGI JIWA

SESUATU BAGI JIWA Bacaan: Mazmur 119:9-16 NATS: Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu (Mazmur 119:11) Dengan banyak anekdot dan kisah, buku berseri Chicken Soup for the Soul menjadi buku laris dalam waktu singkat. Itu tidak mengherankan. Sebuah judul yang memuat kata "chicken soup" itu membuat kita terkenang pada masa kanak-kanak, hidung mampet, dan tenggorokan yang gatal -- masa ketika hanya selimut hangat dan nasi sup ayam ibu yang hangat mampu membawa kelegaan. Kini bukti ilmiah menunjukkan bahwa seorang ibu memang sangat cerdas. Sup ayam sangat bermanfaat untuk memerangi flu. Itu juga menjadi salah satu makanan yang digambarkan sebagai "makanan yang menghibur". Pada saat bukan tubuh melainkan hati saya yang sedang terluka, saya rindu memperoleh penghiburan dari firman Allah: firman yang menenangkan seperti, "Serahkanlah segala kekhawatiranmu kepada-Nya, sebab Ia memelihara kamu" (1Petrus 5:7); firman yang meneguhkan bahwa tidak ada yang dapat "memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita" (Roma 8:38,39). Alkitab -- buku terlaris sepanjang masa -- dipenuhi janji-janji, pengingat, tantangan, dan pengetahuan tentang Allah. Saat Anda merasa putus asa, cobalah satu sendok makan besar firman Allah. Membaca Alkitab setiap waktu (atau lebih baik lagi, dengan menyimpan isi Kitab Suci di dalam hati Anda), jauh lebih berkuasa daripada semangkuk sup ayam ibu. Itulah yang akan menghangatkan dan mulai memulihkan hati Anda --CHK Firman Allah itu penyembuh, penghibur, kekuatan, Yang memenuhi kebutuhan hatimu, memberi makan jiwamu; Alih-alih menghabiskan seluruh sumber daya yang kautemukan, Kecaplah kebaikan Tuhan yang menjadikanmu utuh. --Hess JIKA ANDA MENGISI HATI DENGAN FIRMAN ALLAH, DIA AKAN MEMBERIKAN KESEHATAN ROHANI BAGI JIWA ANDA

Selasa, 04 Juni 2013

BANGKITNYA SANG RAJA

BANGKITNYA SANG RAJA Bacaan: Yohanes 14:1-6 NATS: Sesaat lagi dunia tidak akan melihat Aku lagi, tetapi kamu akan melihat Aku, sebab Aku hidup dan kamu pun akan hidup (Yohanes 14:19) Kita mengagumi siapa pun yang bangkit kembali setelah mengalami kegagalan dan kekalahan. Pada tahun 2001, majalah Sports Illustrated menampilkan sebuah artikel tentang kebangkitan-kebangkitan terbesar sepanjang masa. Yang mengejutkan, mereka menempatkan kebangkitan Kristus di urutan pertama. Di situ ditulis, "Yesus Kristus, pada tahun 33 Masehi menghadapi para kritikus dan membuat orang-orang Romawi tercengang dengan kebangkitan-Nya." Betapa bijaksananya perkataan itu! Dalam daftar mana pun tentang kebangkitan-kebangkitan dalam sejarah, kemenangan Kristus atas kematian memang pantas mendapat tempat yang utama. Sesungguhnya, kebangkitan-Nya masuk dalam golongan yang melampaui kebangkitan lainnya. Pada akhirnya, kematian akan menang atas kehidupan. Saat seseorang meninggal, ia tidak mungkin hidup lagi -- setidaknya tidak di dunia ini. Namun, tidak demikian dengan Yesus. Dia telah berjanji kepada para murid bahwa setelah disalibkan oleh musuh-musuh-Nya, Dia akan bangkit -- menang atas kematian. Matius mencatat hal ini dalam injilnya, "Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan ... lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga" (16:21). Dan, memang itulah yang terjadi pada Juru Selamat kita. Kebangkitan Yesus Kristus meyakinkan kita bahwa dengan iman di dalam Dia, kita pun akan hidup kembali ketika kita dibangkitkan dari kubur (Yohanes 11:25,26) --VCG Ketika Yesus mati di salib yang keji, Mereka yang berdiri menonton mengira, "Ini sudah berakhir"; Namun, dapatlah perkataan-Nya kita percayai: "Jika engkau percaya kepada-Ku, engkau tidak akan mati." --Hess KUBUR KOSONG ADALAH DASAR IMAN KITA

INJIL YANG MAHAL

INJIL YANG MAHAL Bacaan: Filipi 1:19-30 NATS: Kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita bagi Dia (Filipi 1:29) Pada sebuah perjalanan untuk mengajar ke sebuah institut Alkitab di luar negeri, saya dan rekan merasa sedih saat mendengar tentang undang-undang di parlemen yang berusaha "mengilegalkan" gereja injili. Kami membagikan ketakutan kami kepada para mahasiswa di sana, yaitu bahwa sekalipun kami telah datang untuk melatih sebuah generasi pendeta, kami mungkin sebaliknya akan menyaksikan sebuah gelombang penganiayaan yang baru. Kami kemudian bersatu di dalam doa dan penyembahan kepada Allah mengenai hal itu. Setelah selesai berdoa bersama, salah seorang mahasiswa di situ berkata kepada saya, "Terima kasih atas perhatian Anda bagi kami, namun Anda tidak perlu khawatir. Kami telah belajar bahwa kami tidak cukup hanya memberitakan Injil atau hidup bagi Injil, tetapi kami pun perlu menderita bagi Injil." Ia mengatakan hal itu secara terus terang tanpa bermaksud merendahkan saya. Hidup bagi Kristus kerap kali memang menuntut harga. Paulus menulis kata-kata berikut dari dalam penjara, "Kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita bagi Dia" (Filipi 1:29). Hal itu dialami setiap hari oleh orang-orang percaya di seluruh dunia, yang mengalami kesukaran dan penganiayaan hanya karena hidup terbuka bagi nama Yesus. Marilah kita berdoa agar berkat dan pemeliharaan Allah menyertai saudara-saudara kita di dalam Kristus, yang membayar harga yang mahal karena telah menerima keselamatan yang cuma-cuma --WEC MEREKA YANG HIDUP BAGI ALLAH AKAN MENGHADAPI KESULITAN DI DALAM DUNIA